Rasulullah Saw bersabda: "Barangsiapa yang tidak berdo'a kepada Allah maka Allah akan murka kepadanya" (HR Tirmidzi). Untuk mewujudkan dan mencapai hajat kita, berdoa saja tidaklah cukup. Melainkan harus diimbangi dengan ikhtiar. Berdo'a tanpa dibarengi dengan ikhtiar adalah salah besar, begitu pun ikhtiar tanpa dibarengi dengan do'a adalah keliru. Banyak kisah yang dapat menjadi ibrah (pelajaran) di masa lalu. Misalkan kisah Qarun yang kaya raya, akan tetapi dia sombong karena beranggapan bahwa kekayaan yang di perolehnya itu adalah hasil dari usahanya semata. Dengan kesombongannya ditenggelamkan oleh Allah ke bumi.
Sebab-sebab tertolaknya doa
Menurut Ibrahim bin Adham, ulama sufi yang terkenal sangat alim dan ucapannya senantiasa mengandung mutiara hikmat, ada 10 sebab tertolaknya doa:
- Kamu akui mengenal Allah, namun hak-hak-Nya tidak kamu penuhi. Setiap nikmat yang diberikan kepadamu, kamu tidak mau mensyukurinya bahkan kamu ingkari adanya dan kamu lupakan Dia.
- Kamu baca Al-Qur'an berulang kali, namun isi yang terkandung di dalamnya tidak di amalkan. Al-qur'an hanya untuk bacaan belaka dibuat hiasan di rumah atau hanya sekedar untuk dilombakan kemerduan lagunya. Tetapi isinya tidak dipelajari untuk ditetapkan di dalam kehidupannya.
- Kamu akui cinta Rasulullah Saw namun nasehatnya tidak kamu jalankan. Beliau seringkali menunjukkan jalan yang lurus dan ajaran yang sesat, tetapi kebanyakan mereka menempuh jalan yang sesat.
- Kamu akui syetan itu adalah musuh manusia yang nyata, namun kamu telah patuh kepadanya. Manusia seringkali memperturutkan kehendak hawa nafsunya. Padahal yang demikian itu sama halnya memperturutkan perilaku syetan.
- Kamu seringkali berdoa mohon dihindarkan dari siksa api neraka, namun kau jerumuskan dirimu kedalamnya dengan banyak berbuat dosa dan maksiat. Manusia yang menginginkan dirinya terhindar dari siksa neraka, maka hendaklah ia menjauhi perbuatan dosa. Sebab bila ia menjalani perbuatan dosa, maka sama halnya mencampakkan dirinya ke dalam neraka.
- Kamu seringkali berdoa mohon supaya bisa masuk surga, namun kamu tidak mau beramal baik untuk-Nya. Semua manusia tentunya ingin hidup senang di surga tetapi kebanyakan mereka enggan dan berat hari untuk berbuat baik.
- Kamu percayai kematian itu pasti datang, namun kamu tidak mau mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian. Semua manusia telah menyadari bahwa hidup di akhirat itu kekal, akan tetapi mereka seringkali lupa akan hal itu sehingga dengan mudahnya berbuat dosa.
- Kamu seringkali sibuk mengurusi aib orang lain, namun aibmu sendiri kamu lupakan. Kebanyakan manusia itu tidak mengakui bahwa dirinya banyak berlumuran dosa yang pada gilirannya mereka tidak mengakui kesalahannya di hadapan Allah. Maka bagaimana mungkin mau bertaubat kepada-Nya?
- Kamu makan rizki dari pemberian Allah, namun kamu tidak mau mnsyukuri pemberian Allah itu. Kebanyakan manusia bila mendapatkan nikmat dari Allah mereka lupa daratan dan kadangkala bisa jadi sombong. Padahal ia harus mensyukuri atas pemberian Allah itu.
- Kamu kuburkan orang yang meninggal dunia, namun kamu tidak mau mengambil pelajaran dari peristiwa itu. Sebenarnya manusia bila mengantarkan jenazah ke kuburan, bisa mengambil pelajaran dari peristiwa itu bahwa hari ini aku yang mengantarkan, tetapi besok aku yang diantarkan. Dari itu kita akan senantiasa mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian dengan memperbanyak amal kebijakan.
Nah kita sebagai orang mukmin bisa mengambil pelajaran dari ini semua. Bahwa apa yang kita tanam maka akan kita petik pula nantinya. Jadi berbuatlah sebaik mungkin dengan ridha Allah dan hindari kebiasaan buruk yang dibenci Allah. InsyaAllah jika kita melakukan dengan tenang hati ikhlas kepada Allah dan selalu berdoa niscaya apa yang kita doa kan akan kita petik nanti di dunia maupun di akhirat nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar